TOP! Kau Mencintai Kebenaran, Dan Aku Hanya Bayangan Dari Kesalahan Masa Lalu
Kau Mencintai Kebenaran, dan Aku Hanya Bayangan dari Kesalahan Masa Lalu
Aula Keemasan bergemerlapan, pantulan cahaya lilin menari di lantai marmer yang dipoles hingga mengilap. Namun, keindahan itu terasa dingin, mencengkeram. Di balik pilar-pilar megah, tatapan tajam para pejabat silih berganti, menilai, mengintai. Bisikan pengkhianatan merayap di balik tirai sutra berwarna merah darah, sebuah simfoni senyap yang lebih memekakkan daripada genderang perang.
Di tengah pusaran intrik istana inilah, Lady Mei Yue, seorang wanita dengan kecantikan yang menawan dan kecerdasan yang setajam pedang, berdiri tegak. Ia adalah Kebenaran, seorang idealis yang percaya pada keadilan dan kesetaraan, meskipun hidup di dunia yang korup. Matanya, sebiru langit musim semi, memancarkan tekad yang membara.
Lalu, ada Pangeran Zhan, putra mahkota yang diasingkan, seorang pria dengan masa lalu yang kelam. Ia adalah Bayangan, terbelenggu oleh kesalahan masa lalu ayahnya, diperlakukan sebagai alat, bukan manusia. Wajahnya yang tampan dihiasi bekas luka yang tak hanya terlihat di kulit, namun juga di hatinya. Ia adalah seorang manipulator ulung, belajar untuk bertahan hidup di tengah lautan pengkhianatan.
Cinta mereka tumbuh di tengah rahasia dan bahaya. Mei Yue, yang melihat potensi kebaikan di dalam Zhan, berusaha untuk membawanya keluar dari kegelapan. Zhan, yang terbiasa dengan kekejaman, terpesona oleh kejujuran Mei Yue, sesuatu yang langka dan berharga di istana ini.
"Aku mencintai kebenaran yang kau perjuangkan, Mei Yue," bisik Zhan suatu malam, di taman tersembunyi di balik tembok istana. "Tapi, kau harus mengerti, di sini, cinta adalah kelemahan."
Mei Yue menatapnya, matanya berkaca-kaca. "Lalu, apa yang akan kau lakukan?"
Jawaban Zhan adalah ciuman yang mendalam, penuh gairah dan keputusasaan. Sebuah janji, sebuah ancaman, sebuah permainan takhta.
Waktu berlalu, dan cinta mereka menjadi katalisator untuk perubahan. Mei Yue menggunakan posisinya sebagai penasihat kepercayaan kaisar untuk mengungkap korupsi dan ketidakadilan. Zhan, menggunakan jaring pengkhianatannya, membongkar konspirasi yang mengancam takhta.
Namun, setiap langkah maju, setiap kemenangan, menempatkan mereka dalam bahaya yang lebih besar. Musuh-musuh mereka, yang gerah dengan pergerakan mereka, merencanakan balas dendam.
Dan di sinilah, di akhir kisah ini, Lady Mei Yue berubah. Kebenaran yang dulu ia junjung tinggi ternoda oleh darah dan pengkhianatan. Ia belajar bahwa di istana ini, kadang-kadang, untuk menegakkan keadilan, kau harus bermain dengan kejahatan.
Pada malam penobatan Pangeran Zhan, ketika seluruh istana merayakan kemenangan mereka, Lady Mei Yue menyajikan secangkir teh kepada Permaisuri, wanita yang paling bertanggung jawab atas penderitaan Zhan. Senyumnya dingin, elegan, mematikan.
"Ini adalah teh kesukaanmu, Permaisuri," katanya dengan suara selembut sutra. "Sebuah hadiah atas semua kesalahan yang telah kau perbuat."
Permaisuri tersenyum kecut, tak menyadari apa yang akan terjadi. Ia meminum teh itu, dan hanya dalam hitungan detik, tubuhnya kejang-kejang dan ambruk ke lantai.
Di saat yang sama, Pangeran Zhan naik takhta, tidak menyadari bahwa kekuasaannya dibangun di atas fondasi pengkhianatan yang paling pahit.
Sesaat sebelum tirai ditutup, Lady Mei Yue menatap pantulan wajahnya di cermin. Di matanya, tidak ada lagi Kebenaran. Hanya ada Bayangan, yang lebih gelap dan lebih berbahaya daripada yang pernah ia bayangkan.
Dan angin malam membawa bisikan, "Apakah pengorbanan untuk menegakkan keadilan akan menulis ulang sejarah?"
You Might Also Like: Perbedaan Sunscreen Lokal Untuk Kulit